Okay, kali ini fanfic chapter ke 2!!
sebenarnya gw mau buat ni fanfic kayak LN, ada gambar nya gitu..
sumanya kayak nya gw terlalu malas.. dan lebih tepatnya susah nyari gambarnya yang cocok. tapi gw lagi buat fanfic ttg 18Pin jadi, gw akan buat fanfic nya kayak LN, karena setidaknya ada beberapa screenshot dari manga dan anime reborn yang ada Ipin sama Hibari, sdgkn kalau sama chrome, hanya 1 deh. saat Hibari gendong Chrome, waktu TYL.
buat yg g ngerti TYL, TYL yg gw maksud disini itu Ten Years Later...
disclaimer, Kateikyou Hitman Reborn . Amano Akira sensei
"akhhh. ." terdengar suara rintihan di dekatku dgn jelas
Saat aku mencari asal suara itu , tidak jauh dari tempatku ada orang yang terbaring lemas karena ada tiang yang menindasnya. Aku pun langsung lari kearah orang itu dan membantu memindahkan tiang yang sebenarnya hampir ketimpa padaku malah nyasar ke sini.
Saat aku hendak memindahkan tiangnya aku pun baru sadar ternyata dia hibari kyouya.
Membuatku tambah takut, saat aku berhasil membuat tiangnya tidak menindasnya aku juga baru sadar kalau hibari senpai pingsan. Matanya yang sangat tajam itu tertutup rapat , mukanya yang awalnya sangat ekspressless , saat begini mukanya lebih nyaman bahkan daripada saat aku liat dia tidur dibalkon atap sekolah.
Aku pun mencoba membangunkannya tapi tdk bisa.
Saat itu juga aku mencari bantuan . Tapi dikeliling ku semuanya hanya reruntuhan bangunan dan asap asap. Aku pun langsung membuka hape untuk mencoba menelpon kyouko. Tapi. . G ada jaringan.
'kyouko dimana. Bagaimana ini. Tdk ada orang di sini. Kemana semua orang. Dan yang paling penting lagi bagaimana dengan hibari senpai apa dia baik baik saja. Daritadi dia belum bangun.' ucapku dalam hati dengan nada putus asa.
Tiba tiba tatapan ku terpaku pada bukit yang tidak jauh dari sini. Kalo dilihat baik baik kayak taman . Setidaknya jika aku kesana udara nya lebih baik daripada disini.
Aku pun langsung mencoba mengkat hibari senpai dengan salah satu lengannya berada di pundak ku. Tapi . . Berat sekali . Mana badannya panas lagi. Ah aku harus cepat cepat sebelum sakitnya memparah lagi. Tapi saat aku mencoba jalan beberapa langkah pandangan ku langsung kabur, badan ku tiba tiba panas sekali, aku bahkan tidak bisa menggerakkan badan ku . Sebenernya apa yang terjad-
***
"uhhh" badan ku terasa sangat sakit, tapi entah kenapa ada perasaan nyaman.
Aku pun mencoba untuk bangun. Melihat apa yang terjadi.
"uh, hi..hibari sen-.. sen-pai.!!!!??????"
Aku sangat kaget tiba mukaku dengan mukanya jaraknya sangat sangat tidak jauh. Membuat mukaku merah. Dan tambah memerah lagi saat aku sadar sekarang aku di gendong dengan hibari senpai. Jantung ku terasa berhenti seketika.
"ah. Sudah bangun ya? " tanyanya membuat jantung ku berjalan lagi. Dan sadar kalo aku masih di ada di tempat yang namanya bumi.
"ah. Ma..ma-af senpai te..te-lah ngerepotin. To-tolong turunkan aku. Aku bisa jalan kok senpai"
"kamu tuh bodoh ato apa sih. Tulang kaki kanan mu tuh patah, dan kaki kirimu tuh terobek. Bagaimana bisa jalan"
"huh? Ma..masa? " aku pun langsung mencoba menggerakan kaki kanan ku tapi. . . "kyaaaaaaa!!!"
"sa..sakitt.sakit. Sakit sakit" rintihku
"berisik!" ucap hibari senpai yang terasa terganggu dengan teriakanku
"ma..ma..maaff. Maaf senpai. Hmm. Ta..tapi apa senpai tak papa? Tadi senpai sempat ping..pingsan. ."
"g papa "
Saat itupun hibari senpai berjalan dengan masih menggendongku di belakangnya, tanpa ada suara.
Tapi jujur aku masih merasa aneh . Sebenarnya tadi ada kericuhan apa. Dan yang buat ku tambah khawatir apa hibari senpai emang tak apa apa. Padahal tadi dia keruntuhan tiang bahkan sampai tak sadarkan diri dan sekarang malah dia menggendongku. Kenapa ya aku selalu ngeropotin orang.
Aku juga kenapa sih kalo sama hibari senpai selalu jantungku mau berhenti. Mana buat ku tambah gugup. Tapi entah kenapa rasanya nyaman banget dan aku pernah merasakan seperti… seperti…..ini..
Mana mukanya dekat lagi.
Huaaa. . .
Setelah beberapa lama kemudian. .
Aku pun baru sadar daritadi kita jalan sebenarnya mau kemana.
"se..senpai. ki…kita mau kemana?"
"kerumahku "
"huh? Ap…apa ti..tidak apa apa. ?" Tanyaku dengan nada kaget.
"hn. Lagian sedikit lagi kita sudah mau sampai"
Tak berapa lama kemudian terlihat rumah besar didepan ku. Rumah dengan masih sangat sangat tradisional.
Apa ini rumahnya hibari senpai. Jujur. Ini membuatku sangat gugup apalagi dengan pose nya kita sekarang dengan aku masih digendongnya.
Dan lagian ini pertama kali ke rumahnya dan juga pertama kali kerumah teman ku kecuali. .
Kyoko!!!
Ya ampun . Aku baru ingat kyoko sekarang ada dimana apa tak apa apa. Mana hape ku ketinggalan di tempat terjadinya keruntuhan itu lagi.
Ya tuhan . Mudah mudahan kyoko tidak apa apa.
Aku pun langsung berdoa dan setelah itu melihat melihat lagi apa yang ada disekitarku.
Sekarang kita menuju pintu rumah besar tadi yang kayaknya rumah hibari senpai.
Kita pun sekarang ada didalamnya. Sekarang kita ada di ruangan besar yang di dinding.dinding banyak sekali kaligrafi kanji dimana mana. Dan tak jaug dari tempat kita berada ada juga banyak pintu pintu ruangan.
Dan hibari senpai pun berjalan ke salah satu ruangan tersebut.
Didalam ruangan itu sangat simpel sekali .
" hi- hibari senpai a- apa kk-kah ini ru-ru-mm-maahmu?"
"hn"
Dia pun langsung menurunkan ku disebuah sofa di ruangan itu. Aku pun mencoba melihat hibari senpai . Mengapa disini sepi sekali
"aku tinggal sendiri di sini. ".ucap hibari senpai yang serasa membaca pikiran ku
"di rum…maah sebesar ini. Ha..hanya se..senpai sendiri” ucap ku sangat kecil sehingga mungkin tidak kederangn olehnya…
“tapi ada yang aneh” ucapnya membuatku tambah bingung
“hu..huh??”
“tunggu disini sampai aku datang “ ucapnya , dan dia pun langsung lenyap dari hadapanku.
Ada yang aneh?... memang kan.. semuanya sangat aneh saat mulai nya kericuhan di kota tadi..
Tiba tibaa..
#bluuppp#
Apaa an nih kok kayak ada yang jatuh dikepalaku..
“kyaaa.. taiii” teriakku jijik
Di atas ku ada burung kecil.. burung yang selalu mengikuti hibari senpai..
Ternyata dia ada disini..
Tapi kenapa mesti buang kotoran di kepalaku..
Hiksss.
“ada apa?” tiba tiba ada suara yang mengagetkan ku..
Oh hibari senpai sudah datang..
“ti…tidak sen..pai . maaf” ucapku dengan mata yang berkaca-kaca..
“ah.. Hibird ..” ucap hibari senpai yang langsung datang kearah ku.. untuk melihat burung kesayangnnya.. burung nya pun langsung hinggap ke pundaknya…
Tiba tiba ‘haha.hahaha” dia ketawa?
“ke..kenapa?”
“ini . lap rambut sana.. jangan melihatku dengan mata penuh air mata itu” dia pun memberikanku kain. Dia tahu kalo hibirdnya buang kotoran di rambutku…
“hn… maaf senpai” ucapku sambil membersihkan rambut ku yang kotor..
“oh iya.. apakah kau tau kenapa ada kericuhan itu, …..”
“ch..chrome…”
‘ah. Chrome, apa kau tau kenapa ada kericuhan itu?”
“G tau , senpai. Ta..tadi aku ke kafe sama temanku . te..terus saat kita mau pulang ada teriakan teriakan. A..ak..ku pun kepisah de..dengannya karena banyak orang yang panic tadi. Dan aku pun hampir kejatuhan reruntuhan tadi , tapi u…unt..untung ada senpai… “ “se..senpai terima kasih… “ ucapku dengan sedikit menunduk
“hn” jawabnya
Saat itu juga pun kami berdua diam. Tidak ada yang mau bicara. Mungkin kita telah berada di lamunan yang jauh. Dan karena emang kita berdua orang yang pendiam, mungkin..
Tapi tiba tiba ada yang memecahkan kesunyian itu
#braaakkk#
Bunyi seperti ada yang menghancurkan salah satu pintu di rumah senpai…
Tapi siapa yang buat?
Bukannya di rumah ini hanya kita berdua?
“siapa itu?!” hibari senpai langsung berlari ke sumber bunyi tersebut..
Aku yang tidak bisa bergerak hanya bisa diam terpaku disitu..
To be continued . Bersambung . つづく
Post a Comment